Ekonomi & BisnisDaerah

Kementerian ESDM Genjot Lelang Migas, Blok Muna di Sultra Masuk Agenda Desember 2025

55
×

Kementerian ESDM Genjot Lelang Migas, Blok Muna di Sultra Masuk Agenda Desember 2025

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Direktur Jenderal Migas, Laode Sulaeman, mengungkapkan bahwa tahapan lelang berikutnya tinggal menunggu izin resmi dari Menteri ESDM

MUNA-SULTRAICON.COM.|| Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan komitmennya memperluas eksplorasi minyak dan gas bumi melalui pelelangan wilayah kerja (WK) migas secara bertahap. Pada September 2025, kementerian merencanakan lelang tujuh blok migas baru sebagai bagian dari target besar melelang 75 WK migas hingga tahun 2028. Rencana ini tidak hanya menegaskan arah kebijakan energi nasional, tetapi juga membuka peluang bagi daerah-daerah penghasil baru, termasuk Sulawesi Tenggara.

Direktur Jenderal Migas, Laode Sulaeman, mengungkapkan bahwa tahapan lelang berikutnya tinggal menunggu izin resmi dari Menteri ESDM. “September ini, bila diizinkan Pak Menteri, ada 7 (blok) lagi (yang akan dilelang),” jelasnya. Menurut dia, langkah ini merupakan kelanjutan dari strategi lelang bertahap yang sudah dimulai sejak 2024.

Tahun lalu, pemerintah telah melelang sembilan blok migas. Sementara untuk 2025, total 17 blok disiapkan untuk dilelang. Dari jumlah itu, tiga blok telah resmi dilepas ke investor bersamaan dengan ajang Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex, sebagai etalase untuk menarik minat pelaku industri migas global.

Tiga blok tersebut yakni Blok Gagah di Sumatera Selatan dengan potensi 173 juta barel minyak dan 1,1 triliun kaki kubik gas, Blok Perkasa di lepas pantai Jawa Timur dengan estimasi 228 juta barel minyak dan 1,3 TCF gas, serta Blok Lavender di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara yang diperkirakan memiliki cadangan gas hingga 10 TCF. Kehadiran blok Lavender mempertegas perhatian pemerintah terhadap potensi sumber daya di kawasan timur Indonesia.

Meski ESDM belum merinci daftar tujuh blok yang siap dilelang September ini, sejumlah nama mulai beredar di kalangan industri. Di antaranya Meuseuraya, Jalu, Natuna D-Alpha, Kisaran Baru, Barong, Mabelo, Muara Tembesi, Southwest Andaman, Areca, Bruni, dan Carera. Keseluruhan blok tersebut dinilai memiliki potensi strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

Khusus untuk kawasan Sulawesi Tenggara, perhatian publik kini tertuju pada rencana lelang wilayah kerja migas di Kabupaten Muna. Media lokal melaporkan bahwa ESDM tengah menyiapkan agenda pelelangan WK Muna pada Desember 2025. Jika benar terealisasi, langkah ini akan menandai babak baru pemanfaatan sumber daya alam di Bumi Anoa.

Potensi cadangan migas di Muna disebut berlokasi di sekitar Desa Moolo, Kecamatan Batukara. Meski data kuantitatif cadangan belum diumumkan, pemerintah diyakini telah mengantongi hasil kajian awal yang menunjukkan prospek positif. Dengan begitu, Sulawesi Tenggara berpeluang besar masuk peta investasi energi nasional secara lebih signifikan.

Integrasi blok-blok wilayah timur Indonesia, termasuk Muna, dalam portofolio lelang nasional dinilai penting agar distribusi eksplorasi migas tidak lagi terpusat di Jawa dan Sumatera. Pemerintah mendorong percepatan eksplorasi di kawasan ini sekaligus membuka peluang investasi yang dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian daerah.

Sementara itu, untuk Blok Perkasa yang telah dilelang sebelumnya, ESDM menetapkan TIS Petroleum (Asia) Pte Ltd sebagai pemenang. Nilai komitmen pasti tiga tahun pertama ditetapkan sebesar 2,25 juta dolar AS atau sekitar Rp37 miliar, ditambah bonus tanda tangan sebesar 300 ribu dolar AS. Penetapan ini menunjukkan keseriusan investor asing untuk berpartisipasi dalam industri hulu migas Indonesia.

Adapun kewajiban teknis yang harus dijalankan pemenang Blok Perkasa mencakup dua studi geologi dan geofisika serta akuisisi dan pemrosesan data seismik 3D seluas 200 kilometer persegi. Tahapan ini akan menentukan keberlanjutan investasi dan besarnya cadangan yang bisa dimonetisasi dalam jangka panjang.

Penetapan pemenang Blok Perkasa telah dituangkan dalam SK Menteri ESDM Nomor 87.K/MG.04/DJM/2025 tertanggal 3 September 2025. Dokumen tersebut juga menjadi acuan kontrak lanjutan dalam rangkaian lelang reguler WK Tahap II 2024 yang digelar pemerintah.

Dengan rencana lelang lanjutan pada September dan agenda Desember di Muna, pemerintah tampak serius mempercepat pemerataan eksplorasi migas. Strategi ini tidak hanya untuk menjaga pasokan energi, tetapi juga menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah. Jika konsisten dijalankan, Sulawesi Tenggara berpeluang masuk dalam peta energi nasional dengan posisi yang lebih kuat dan strategis di masa mendatang.

Reporter; Ali Okong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *